Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Manusia Purba di Dunia

Fosil Manusia purba tidak hanya ditemukan di Indonesia saja, melainkan juga pernah di temukan di berbagai negara lainnya. Hal itu terbukti dengan penemuan fosil Manusia purba yang berada di negara lain. Jejak Manusia purba itu berhasil ditemukan di Afrika, Asia, dan Eropa. 1. Manusia Purba Manusia Purba di Afrika a. Australopithecus Afarensis Australopithecus Afarensis merupakan salah satu manusia purba yang ditemukan di Afrika, fosil pertama Australopithecus Afarensis di temukan oleh D. Johanson, M. Taeib, dan Y. Coppens pada tahun 1974, di temukan pada lapisan pleistosen di Lembah Hadar, Ethiopia. Fosil ini cukup lengkap terdiri atas komponen tengkorak, rahang bawah, tulang anggota badan, tulang belakang, tulang rusuk dan tulang pinggul. Hingga saat ini telah ditemukan sedikitnya 324 spesimen kerangka Australopithecus Afarensis di lembah Hadar dan tiga puluh spesimen di Tanzania. Australopithecus Afarensis dikenal dengan nama Lucy dalam bahasa Ethiopia disebut dinkines atau dinkenes

Manusia Purba di Indonesia

Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli terhadap fosil-fosil Manusia purba yang di temukan dapatlah direkonstruksi beberapa jenis Manusia purba yang pernah hidup di Indonesia. Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia A. Meganthropus Paleojavanicus Manusia purba jenis Meganthropus paleojavanicus ditemukan di Sangiran Jawa Tengah pada tahun 1941 oleh Van Koenigswald. Fosil yang ditemukan berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Pada tahun 1941, von Koeningwald di daerah menemukan sebagian tulang rahang bawah yang jauh lebih besar dan kuat dari rahang Pithecanthropus. Geraham-gerahamnya menunjukkan corak-corak kemanusiaan, tetapi banyak pula sifat keranya. Von Koeningwald menganggap mahluk ini lebih tua daripada Pithecanthropus. Mahluk ini ia beri nama Meganthropuis Paleojavanicus (mega = besar), karena bentuk tubuhnya yang lebih besar. Diperkirakan hidup pada 2 juta sampai satu juta tahun yang lalu. Ciri-Ciri Meganthropus Paleojavanicus 1.

Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

1.Teori Nusantara Dalam teori Nusantara dinyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah Nusantara ini tidak berasal dari luar, melainkan dari wilayah Nusantara itu sendiri. Mengikuti sudut pandang Multiregional Evolution Model, teori nusantara menyatakan bahwa manusia purba menjadi nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Pendukung teori Nusantara adalah Mohammad Yamin, J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana dan Gorys Keraf. Berikut adalah argumen yang melandasi teori Nusantara. a.Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban tidak mungkin dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya. b.Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja), namun persamaan tersebut hanyalah suatu kebetulan saja. c.Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homo soloensis dan Homo Wajakensis. Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara d