Manusia Purba di Dunia

Fosil Manusia purba tidak hanya ditemukan di Indonesia saja, melainkan juga pernah di temukan di berbagai negara lainnya. Hal itu terbukti dengan penemuan fosil Manusia purba yang berada di negara lain. Jejak Manusia purba itu berhasil ditemukan di Afrika, Asia, dan Eropa. 1. Manusia Purba Manusia Purba di Afrika a. Australopithecus Afarensis Australopithecus Afarensis merupakan salah satu manusia purba yang ditemukan di Afrika, fosil pertama Australopithecus Afarensis di temukan oleh D. Johanson, M. Taeib, dan Y. Coppens pada tahun 1974, di temukan pada lapisan pleistosen di Lembah Hadar, Ethiopia. Fosil ini cukup lengkap terdiri atas komponen tengkorak, rahang bawah, tulang anggota badan, tulang belakang, tulang rusuk dan tulang pinggul. Hingga saat ini telah ditemukan sedikitnya 324 spesimen kerangka Australopithecus Afarensis di lembah Hadar dan tiga puluh spesimen di Tanzania. Australopithecus Afarensis dikenal dengan nama Lucy dalam bahasa Ethiopia disebut dinkines atau dinkenesh yang berarti menakjubkan, fosil ini (lucy) memiliki tinggi badan sekira 1,2 meter, di perkirakan berjenis kelamin perempuan sehingga lucy sering di juluki sebagai ibu kemanusiaan. dengan ciri ciri sebagai berikut :  Ukuran otak 425 cc  Muka besar dan menonjol ke depan  Leher kuat dan perkembangan otot nyata  Rahang kekar  Tangan panjang dan kaki pendek  Tulang pinggul dan tulang paha menunjukan telah mampu berdiri tegak dan bipedal. Lucy sudah mulai meningggalkan ketergantungan dari pohon dan memulai kehidupan berbasis di tanah. b. Australopithecus Africanus Raymond Dart pada tahun 1924 menemukan fosil manusia purba di dalam gua karst di Taung, Afrika Selatan. Fosil ini di temukan di endapan breksi gua karst tersebut, kemudia diidentifikasi sebagai manusia purba jenis Australopithecus Africanus. Australopithecus africanus termasuk jenis spesies hominid awal yang hidup sekira 3 - 2 juta tahun silam, tepatnya pada masa pliosen, dengan ciri - ciri : ■ Tengkorak relatif tipis ■ Muka lebih besar dibandingkan ruang tengkorak ■ Dahi sangat landai dengan penonjolan kening yang jelas terlihat ■ Volume otak sekira 450-600cc ■ Tinggi badan sekira 150cm dan berat badan sekira 50 kg. Autralopithecus Africanus mampu berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki, bertempat tinggal di tempat terbuka seperti padang rumput. Fosil ini pemakan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan tetapi pada perkembanganya mulai memakan daging sehingga disimpulkan Australopithecus africanus merupaka spesies pertama yang melakukan perburuan binatang besar. c. Ardipithecus Ramidus Ardipithecus Ramidus berasal dari jenis Ardipithecus. Sementara itu Ardipithecus terdiri atas Ardipithecus ramidus dan Ardipithecus kadabba. Fosil Ardipithecus Ramidus di temukan oleh Yohannes HaileSelassie pada tahun 1994 di Ethiopia. Dengan ciri-ciri segagai berikut : ■ Berat sekira 50 kg, tinggi badan sekira 120 cm. ■ Volume otak sekira otak seukuran dengan otak simpanse Para ahli menyimpulkan bahwa Ardipithecus ramidus hidup pada 4,4 juta tahun yang lalu dan memiliki kepandaian memanjat pohon, bertempat tinggal di hutan yang memiliki pohon rimbun.Berdasarkan analisis fosil gigi menunjukan bahwaArdipithecus ramidus makan buah-buahan, tanaman, daun dan mamalia kecil, memiliki gigi seri dan taring yang lebih besar daripada kera modern. d. Australopithecus Robustus Australopithecus robustus merupakan jenis lain dari jenis Australopithecus, di temukan oleh Robert Broom di Kromdraai dan Swaktrans, Afrika Selatan, Fosil ini di perkirakan hidup pada 2-1 juta tahun yang lalu. Australopithecus robustus memiliki bentuk tubuh lebih tinggi, berat dan kekar, bentuk tubuh ini yang membedakan dengan spesies-spesies lain dari jenis Australopithecus. Dalam buku Sangiran Menjawab Dunia (2009) dijelaskan bahwa Australopithecus robustus memiliki ciri-ciri : ■ Muka lebih lebar, lebih datar dan lebih rendah dibandingkan Australopithecus africanus ■ Rahang dan gigi berukuran besar serta kuat ■ Memiliki susunan gigi taring dan gigi seri lebih teratur ■ Ukuran Prageraham dan geraham jauh lebih besar dibandingkan gigi taring dan gigi seri Menurut para ahli fosil ini bertipe vegetarian yang menggantungkan makanannya pada tumbuh-tumbuhan, dedaunan, buah-buahan dan biji-bijian. e. Homo Rhodesiensis atau Homo Africanus Homo Rhodesiensis merupakan hominid yang ditemukan pada lapisan pleistosen atas. Homo rhodesiensis berarti manusia dari Rhodesia, Homo rhodesiensis juga disebut dengan nama Homo africanus atau manusia dari Afrika, fosil ini banyak di temukan di wilayah Zimbabwe dan sekitarnya. Fosil ini ditemukan oleh Tom Zwigglar seorang penambang timah di gua Broken Hill, Rhodesia Utara, Zimbabwe, penemuan ini selanjutnya di teliti oleh dua arkeolog yaitu Raymond Dart dan Robert Bloom, kemudian menyimpulkan bahwa Homo rhodesiensis merupakan nenek moyang bangsa Afrika dari ras Negroid. Homo rhodesiensis diperkiraan hidup pada 300 ribu - 125 ribu tahun yang lalu, para ahli memperkirakan Homo rhodesiensis memiliki karakteristik kehidupan yang lebih maju dibandingkan Australopithecus africanus dan Australopithecus robustus. 2. Manusia Prasejarah di Asia a. Sinanthropus Pekinensis Penemuan fosil manusia zaman prasejarah di Asia antara lain terjadi di Peking. Namanya Homo erectus pekinensis, atau manusia Peking (disebut juga dengan nama manusia Beijing atau Sinanthropus Pekinensis). Ditemukan oleh Davidson Son Black dan Franz Waidenreich pada tahun 1929-1980 didalam gua Zhoukoudian (Choukoutien), dekat Beijing (Peking), Cina. Diduga fosil ini hidup pada 250.000-400.000 tahun yang lalau, pada zaman Pleistosen. Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan di gua naga daerah Peking negara Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich. Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip serta hidup di era zaman yang bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik. ciri-cirinya: ■ kepala hampir mirip kera ■ hidung pesek ■ mulut agak maju ■ tulang alis besar ■ kaki tangan mirip seperti manusia modern ■ volume otak 900-1.200 cc ■ laki-laki tinggi badan 156 cm ■ perempuan 140 cm ■ usia hidup berusia 14 tahun dan jarang yang mencapai usia 50 tahun. Manusia purba ini belum membangun tempat tinggal tetap dan tinggal di gua-gua. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, manusia purba ini masih bergantung pada alam dengan mengumpulkan makanan dari pohon dan berburu binatang. b. Sinanthropus Lantianensis Sinanthropus lantianensis ditemukan di Lantian Country Cina bagian barat laut oleh arekeolog Woo Ju Kang (J.K. Woo). Sinanthropus lantianensis sekarang disebut dengan nama Homo erectus lantianensis. Lantianensis ditemukan tahun 1963, tapi baru di publikasikan pada tahun 1964. Diperkirakan, manusia Lantian hidup sekitar 800 ribu tahun yang lalu. Fragmen pertama yang di temukan adalah mandibula (tulang rahang). Sinanthropus lantianensis diperkirakan mempunyai volume otak sekitar 780cc, hampir sama dengan Homo Erectus.Ada sesuatu yang men cengangkan para arkeologi di Gua Chou Kou Tien, yaitu ditemukannya 12 batok kepala, lebih dari 150 buah gigi dalam kondisi utuh. Dalam lokasi temuan Sinanthropus lantianensis banyak terdapat artefak yang diserpih dengan rapi seperti batu dan abu. Temuan ini menandakan bahwa Sinanthropus lantinensis atau dikenal juga dengan nama Manusia Lantian, sudah memiliki kemampuan menggunakan peralatan dan membuat api. Ciri-ciri Sinanthropus lantianensis Sinanthropus lantianensis merupakan subspecies dari Homo erectus, oleh karena itu ciri-ciri Sinanthropus lantianensis tidak banyak berbeda dengan Homo erectus dan Sinanthropus pekinensis. Diantara ciri-ciri Sinanthropus lantianensis adalah sebagai berikut. 1. Ukuran tubuh lebih kecil dibandingkan Homo erectus 2. Tulang kening lebih menonjol 3. Orbit mata berbentuk persegi 4. Pipi dari Sinanthropus lantianensis lebar dan menonjol 5. Mulut agak menjorok ke depan 6. Bentuk tengkorak Sinanthropus lantianensis pendek dan memanjang 7. Berdahi datar 8. Sinanthropus lantianensis mempunyai gigi, rahang dan tulang mengunyah yang sudah menyusut 9. Otak Sinanthropus lantianensis lebih maju dari Meganthropus dan juga Pithecanthropus 10. Mempunyai ciri ciri seperti ras mongoloid dan austramelanosoid 11. Berlengan pendek (mengindikasikan kemampuan memanjatnya yang sudah hilang) 12. Berkaki panjang, yang memungkinkan berjalan diatas dua kaki 3. Manusia Prasejarah di Eropa a. Homo Heidelbergensis Di benua Eropa, pada tahun 1856 diketemukan fosil manusia zaman prasejarah berupa tempurung kepala dan beberapa tulang anggota tubuh yang diberi nama Homo Neanderthalensis, oleh Rudolph Virchou. Tepatnya di Gua Neanderthal, dekat Dusseldorf. Diperkirakan mahluk ini hidup pada pertengahan alhir Pleistosen, ± 500.000 sampai 50.000 yang lalu. Pada tahun tahun 1868, ditemukan fosil Homo Cro-Magnon di gua Cro_Magnon dekat kota Les Eyzies. Ciri fisiknya mendekati manusia masa kini, umurnya sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu. Ciri-ciri fisik Homo Heidelbergensis 1. Volume otak kira-kira 1100-1400 cc 2. Tinggi badan rata-rata 163,6 cm, perempuan : 157 cm, 51 kg dan laki-laki 175 cm, 62 kg 3. Beberapa specimen tulang tengkoraknya tebal 4. Tulang tengkoraknya berwarna cerah 5. Memiliki tulang tengkorak yang lebih tinggi dari pada Homo Erectus 6. Muka besar 7. Alis yang bertemu pada satu sisinya sebagian ukurannya besar 8. Secara umum, giginya kecil. Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai dua puncak. Lapisan email gigi tebal 9. Rahang tegak 10. Proporsi tubuhnya modern b. Homo Neandethalensis Di benua Eropa, pada tahun 1856 diketemukan fosil manusia zaman prasejarah berupa tempurung kepala dan beberapa tulang anggota tubuh yang diberi nama Homo Neanderthalensis, oleh Rudolph Virchou. Tepatnya di Gua Neanderthal, dekat Dusseldorf. Diperkirakan mahluk ini hidup pada pertengahan alhir Pleistosen, ± 500.000 sampai 50.000 yang lalu. Neanderthal adalah anggota genus Homo yang telah punah dan berasal dari zaman Pleistosen. Spesimennya ditemukan di Eurasia, dari Eropa Barat hingga Asia Tengah dan Utara. Spesies ini dinamakan Neandertal sesuai dengan lokasi tempat pertama kali ditemukan di Jerman, Neandertal atau Lembah Neander. Ciri-ciri Homo Neandethalensis 1. Tengkorak yang memanjanag ke belakang 2. Tulang kening yang sangat menonjol 3. Dahi yang datar, muka lebar, dan telah memiliki otak yng besar 4. Volume otak sangat besar 1300-1750 cc 5. Ukuran tubuh perempuan 156 cm beratnya 80 kg, laki-laki 165 cm beratnya 80 kg 6. Tulang hidungnya besar, giginya kecil tetapi gigi serinya agak besar 7. Tubuhnya tegak dan proporsi tubuhnya modern c. Homo Cro magnon Pada tahun tahun 1868, ditemukan fosil Homo Cro-Magnon di gua Cro_Magnon dekat kota Les Eyzies. Ciri fisiknya mendekati manusia masa kini, umurnya sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu. Manusia Cro-Magnon, moyang manusia moderen yang hidup di Perancis selatan mempunyai bentuk fisik dan kemampuan berfikir jauh melebihi manusia Neanderthal. Ciri-ciri Homo Cro magnon 1. Ciri-ciri fisik seperti manusia modern, yaitu tengoraknya tinggi dengan atap dan belakang tengkorak yang bundar 2. Memiliki volume otak sekitar 1400 cc 3. Tonjolan tulang kening telah hilang, dahinya vertical, mukanya datar tanpa penonjolan di bagian mulut 4. Ukuran rahang dan gigi-giginya sebagai alat pengunyah telah menyusut, serta dagu tampak nyata 5. Ukuran tubuhnya rata-rata 165 cm 6. Struktur dan volume tengkoraknya tampak lebih mirip tengkorak ras-ras yang hidup di Afrika dan daerah tropis saat ini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naturalisme, Idealisme, Realisme, Pragmatisme, Eksistensialisme

HISTORIOAGRAFI EROPA PADA ABAD PERTENGAHAN

PERANAN SYEH JANGKUNG DALAM MENYEBARKAN AGAMA ISLAM DI DAERAH PATI