Naturalisme, Idealisme, Realisme, Pragmatisme, Eksistensialisme


Naturalisme adalah teori yang menerima alam sebagai keseluruhan realitas. Naturalisme di bagi menjadi Naturalisme Materalistik dan Naturalisme Humanistik. Dalam Naturalisme Materalistik  mempunyai pengertian bahwa bahwa di dunia tak ada selain materi, atau alam dan dunia fisik adalah satu.Natuarlisme Materalistik terdiri dari Materialisme Mekanik yaitu semua bentuk dapat diterangkan menurut hukum yang mengatur materi dan gerak, Implikasi Materialisme Mekanik, Materialisme Dialektik yang timbul dari perjuangan sosial, Dasar dari Dialektik, Materialisme Sejarah, dan Filsafat Perubahan Sosial yang mengatakan pengetahuan selalu dikaitkan dengan tindakan. Naturalisme Humanistik adalah filsafat yang menekankan manusia, kepentingan manusia, dan urusan manusia di bagi menjadi Metode Naturalisme Humanistik, Pandangan Alam Menurut Humanis.
Idealisme berarti seorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika dan agama serta menghayatinya. Idealisme adalah suatu pandangan dunia atau metafisik yang mengatakan bahwa realitas dasar terdiri atas, atau sangat erat hubunganya dengan ide, fikiran atau jiwa. Idealisme berpandangan terhadap manusia memangkalkannya kepada umum, yang tidak berubah-ubah, abadi, yang masih terus ada sesuadah hidup ini habis. Dalam pandangan ini semuanya membedakan manusia dari binatang: bukanlah manusia itu materia belaka, tetapi adalah bagian yang lain, yang bukan materia dan bersifat lain dari materia itu. Idealisme terbagi menjadi Idealisme Subyektif, obyektif, dan personalisme atau personal yang muncul karena protes terhadap materialisme mekanik dan idealisme monistik. Idialisme Subyektif berpendirian bahwa akal, jiwa dan ide-idenya merupakan segala yang ada.
Realisme adalah anggapan bahwa obyek indra kita adalah real, benda-benda ada, adanya itu terlepas dari kenyataan bahwa benda itu kita ketahui, atau kita persepsikan atau ada hubungannya dengan pikiran kita. Realisme menegaskan bahwa sikap common sense yang diterima orang secara luas adalah benar, artinya bahwa obyek fisik itu ada, tak bersandar kepada kita, dan bahwa pengalaman kita tidak mengubah watak benda yang kita rasakan. Ada tiga aliran dalam realisme modern. Pertama kecenderungan kepada materialisme dalam bentuknya yang modern. Kedua, kecenderungan terhadap idealisme. Ketiga, terdapat kelompok realis yang menganggap bahwa realitas itu pluralistik dan terdiri atas bermacam-macam jenis; jiwa dan materi hanya merupakan dua dari beberapa jenis lainnya. Realisme platonik atau klasik adalah lebih dekat idealisme modern dari pada realisme modern.
Pragmatisme adalah sebagai sikap memandang jauh terhadap benda-benda pertama, prinsip-prinsip dan katagori-katagori yang dianggap sangat penting, serta melihat ke depan kepada benda-benda yang terakhir, buah akaibat dan fakta. Pragmatisme merupakan gerakan filsafat  Amerika yang di ajukan oleh CH. S. Pierce dan dipaparkan lebih lanjut dan mendalam oleh John Dewey. John Dewey, Manusia itu bergerak dalam kesungguhan yang selalu berubah. Jika menjumpai kesulitan, maka mulailah berpikir untuk mengatasi kesulitan itu. Berpikir tidaklah lain daripada alat untuk bertindak. Pengertian itu lahir dari pengalaman. Pengalaman adalah hasil dari pengaruh timbal balik antara organisme dan lingkungannya. Kebenarannya hanya dapat ditinjau dari berhasil tidaknya mempengaruhi kesungguhan. Pengaruh Pragmatisme tidak hanya di Amerika saja melainkan meluas ke Eropa.
Eksistensialisme bukanlah sebuah filsafat. Karena di dalamnya terkandung beberapa aliran yang tidak sama. Sifat-sifat umum bagi penganut-penganut yang dinamai orang eksistensisme, yaitu orang yang menyuguhkan dirinya dalam kesungguhan yang tertentu, orang harus berhubungan dengan dunia, orang merupakan kesatuan sebelum ada perpisahan antara jiwa dan badanya, orang yang berhubungan dengan ada. Eksistensi berarti kepenuhan ada, dalam mana individu karena persetujuannya dan kemauannya yang merdeka, yaitu karena sikapnya terhadap manusia dan barang lain, menjadikan dirinya subyek yang kongkrit yang ada pada tiap saat. Kebenaran itu tidaklah terdapat pada suatu sistem yang umum melainkan ada yang kongkrit, dalam eksistensi yang individual. Menurut Kierkegaard eksistensi kita adalah merasa bersalah. Eksistensi manusia ialah berdosa.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HISTORIOAGRAFI EROPA PADA ABAD PERTENGAHAN

PERANAN SYEH JANGKUNG DALAM MENYEBARKAN AGAMA ISLAM DI DAERAH PATI