AUSTRALIA PADA PERANG DUNIA II
AUSTRALIA PADA PERANG DUNIA II
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah
Australia
Dosen Pengampu: Terry
Irrenewati, M.Hum.
Disusun Oleh:
1.
Didin
Harianto (09406244001)
2.
Farah
Kencintawati (09406244002)
3.
Arawinda (09406244003)
4.
Yulianta
Angga P (09406244031)
5.
Fitria
Riris soneta BB (09406244005)
6.
Ageng
Sanjaya (09406244006)
7.
Musafirul Huda (08406241020)
8.
N. Asazi B. (07406241041)
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
KATA
PENGANTAR
Assalamualikum
wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.
Tulisan ini disusun oleh tim penulis
selain sebagai tindak lanjut melaksanakan tugas mata kuliah Sejarah Australia
juga sebagai pembantu kita dalam memahami materi yang akan kami uraikan yaitu Australia
pada Perang Dunia II.
Dalam penyusunan tugas ini, kami
menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami harapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum wr.wb.
Yogyakarta, 4 Oktober 2010
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Serangan
Jerman atas Polandia pada tanggal 1 september 1939, menyulut api perang Dunia
II. Dua hari kemudian, inggris menyatakan perang tehadap Jerman. Dua tahun
setelah meletusnya Perang Dunia II, pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerang dengan tiba-tiba
pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbour. Serangan Jepang inilah yang
mengakibatkan amerika Serikat terlibat secara langsung dalam kancah Perang
Dunia II.
Beberapa minggu setelah penyerangan tersebut
Jepang mampu menguasai Malaya, Filipina, dan Indonesia. Penghancuran Pearl Harbour sebagai
pangkalan militer Amerika Serikat oleh jepang merupakan suatu tanda dimulainya
Perang Pasifik. Dimana Jepang
pada tahun 1944 berhasil menduduki Hindia-Belanda atau Indonesia dan menguasai
segala aspek kehidupan yang ada di dalamnya.
Kedudukan Jepang di Indonesia
menimbulkan kekhawatiran terhadap daerah koloni Eropa di Pasifik, khususnya
Australia-koloni Inggris yang tidak mungkin tidak menjadi target Jepang
berikutnya. Hal ini menjadi ultimatum bagi pemerintahan Australia sendiri.
B. RUMUSAN
MASALAH
a. Apa
penyebab Australia terlibat dalam Perang Dunia II?
b. Bagaimana
Usaha Australia dalam mempertahankan wilayahnya dari serangan Jepang?
C. TUJUAN
PENULISAN
a. Untuk
mengetahui penyebab Australia ikut dalam Perang Dunia II.
b. Untuk
mengetahuai usaha-usaha yang di lakukan oleh Australia dalam mempertahakan
wilayahnya dari serangan Jepang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sebab Terlibatnya Australia dalam Perang
Dunia II
Setelah Perang Dunia I selesai,
mulai timbul kesadaran dalam diri rakyat Australia bahwa Australia dapat dan
berhak untuk disejajarkan dengan negara-negara lain yang sudah lama berdiri.
Pemerintah dan rakyat Australia menuntut pengakuan penuh sebagai sebagai negara yang berdaulat penuh. Dalam
perundingan-perundingan perdamaian di Varsailles. Perdana Menteri Australia,
William Hughes, mendesak agar Australia diakui memiliki hak yang sama dengan
bangsa-bangsa merdeka lainnya. Tuntutan Hughes ini akhirnya diterima oleh
Inggris, dan Australia bersama dengan negara-negara dominion yang lainnya
diijinkan mengirimkan wakilnya sendiri.
Perjajian Versailles ini merupakan
perjajian dengan bangsa lain yang pertama kali ditandatangani oleh Australia
atas namanya sendiri. Ketika Liga Bangsa Bangsa dibentuuk, Australia pun bersama dominion yang lainnya,
ikut menjadi anggota. Australia mendapat kepercayaan menerima sebagian bekas
daerah jajahan di wilayah Pasifik sebagai daerah mandat, yaitu Irian Timur Laut,
dan Kepulauan Bismarck, Serta bersama New Zealand dan Inggris menjadi wali atas
Pulau Nauru[1].
Dalam tahun 1931, Statue of
Westmister secara resmi mengakhiri kekuasaan parlemen Inggris atas
negara-negara dominion. Dengan demikian, Inggris tidak lagi mengawasi hubungan
luar negeri Australia Sejak saat itu. Australia Merdeka penuh dan berhak
menandatangani perjajian, menyatakan perang dan membuat perdamaian dengan
negara lain, tanpa harus berkonsultasi dengan Inggris terlebih dahulu. Namun
hubungan Australia dengan Inggris masih tetap rapat. Australia masih tetap
mengikuti politik Inggris, dan masih mengandalkan Inggris kepentingan luar
negerinya.
Sampai
tahun 1940 Australia belum mempunyai perwakilan di negara-negara lain.
Australia masih merasa yakin akan kemampuan Inggris dengan jumlah angkatan laut
serta jaringan kerja pangkalannya mampu melindungi keamanan Australia. Adanya
pangkalan angkatan laut Inggris di Singapura, dipandang cukup kuat menjaga
keamanan Australia dari arah utara. Mengadakan hubungan langsung dengan negara
lain dipandang belum terlalu penting, karena hubungan dengan Inggris saja masih
cukup memenuhi keperluannya.
Serangan
Jerman atas Polandia pad atanggal 1 September 1939, menyulut api Perang Dunia
II. Dua hari kemudian, Inggris menyatakan perang terhadap Jerman. Australia
dengan Perdana Menteri Robert Menzies juga segera menyatakan dukungannya
terhadap Inggris. Dalam waktu yang relatif singkat, hampir seluruh Eropa telah
digilas oleh Jerman yang melancarkan perang kilat bersama Italia, sehingga
Inggris harus berjuang mati-matian mempertahankan diri. Dua tahun setelah
meletusnya Perang Dunia II, pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang menyerang
dengan tiba-tiba pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbour[2].
Diwilayah
Asia Jepang melakukan serangan atas Hongkong, sehingga Hongkong dapat dikuasai.
Kemudian dilanjutkan dengan menyerang Singapura dimana pangkalan laut yang
dibangun oleh Inggris juga dihancurkan oleh Jepang. Sehingga pangkalan angkatan
laut modern yang baru selesai dibangun yang disangka dapat menjamin keselamatan
kota itu dan dapat dijadikan sebagai “Polisi di Timur” terampas pada tanggal 15
Februari 1942. Di Filipina pada tanggal 9 April 1942 Bataan menyerah dan
Corregidor menyerah pula pada tanggal 6 Mei 1942. Pertengahan bulan Maret 1942
tentara Jepang merampas Rangoon.
Ekspansi Jepang ke Asia Tenggara mengalami
kemenangan yang gemilang, bahkan lebih awal
dari waktu yang direncanakan. Keberhasilan Jepang menguasai Asia
Tenggara ini menjadikan kekawatiran negara Australia. Secara otomatis keamanan
Australia terancam. Teryata anggapan Australia yang mengatakan bahwa suatu saat
Jepang mempunyai minat yang besar pada Australia, kini benar-benar menjadi
kenyataan.
B. Usaha
Australia dalam Mempertahankan Wilayahnya
Prinsip
utama Australia adalah tidak akan membiarkan perang terjadi di daratan
Australia. Oleh karena itu langkah yang ditempuh Australia adalah memperkuat benteng pertahanan.
Realisasi dari langkah ini Australia memilih kepulauan Solomon sebagai benteng
pertahanan terluar dari negara Australia. Di kepulauan Solomon ini ditempatkan
para penjaga pantai yang telah dibina sejak tahun 1919 dan dalam jumlah besar.
Jika
Jepang mengadakan invasi ke Australia
maka Australia akan mengadakan mobilisasi umum. Australia juga segera menempatkan
pasukan-pasukannya di Darwin.
Menempatkan senjata-senjata di Port Moresby dan melindungi pabrik baja serta
menjaga tempat-tempat yang umumnya menjadi sasaran musuh seperti
stasiun-stasiun, jalan-jalan penting dan lain sebagainya. Amunisi dan senjata
dikirim ke Rabaul.
Jepang
terus mengadakan penaklukan di wilayah Asia Tenggara. Setelah Indonesia dapat
dikuasai Jepang maka target selanjutnya Jepang adalah daerah wilayah Pasifik
dan Australia. Jepang menyerbu benteng-benteng pertahanan Australia di Solomon,
Penjaga-penjaga pantai di kepulauan ini tidak dapat menahan masuknya pasukan
Jepang ke perbatasan Australia, sehingga pulau demi pulau dapat di kuasai oleh
Jepang. Menghadapi kondisi seperti itu secara otomatis pertahanan Australia
terancam. Padahal sebelumnya kekeuatan
Australia telah diperbantukan untuk keperluan perang di Eropa dan Timur
Tengah. Serangan Jepang yang dilakukan secara terus menerus menunjukan bahwa
Australia dalam keadaan terancam.
Jepang
memang bermaksud
akan menduduki Port Moresby. Port Moresby adalah benteng terkemuka sebelum sampai
di Australia dan akan menentukan nasib dari Australia. Mereka mengambil jalan
sempit melalui daerah pegunungan Owen Stanley. Setelah berhasil mengatsi rintangan
alam ini dan bahkan sampai pada jarak 40 mil dari Port Moresby. Sebagai bantuan
tentara Amerika Serikat dari pangkalannya di Australia menerbangkan 18.000
serdadu sejauh 900km ke Port Moresby dan berhasil memukul mundur tentara
Jepang. Sesudah itu tidak pernah lagi Jepang untuk mencoba merebut Port Moresby
lagi[3].
Setelah
Jepang Menguasai Pulau Tulagi di Kepulauan Solomon.Tindakan Jepang selanjutnya
adalah mendarat di Guadalcanal, di mana mereka segera membikin lapangan udara.
Sebab itulah taktik Jepang: rebut satu pulau, bikin pangkalan udara: dan begitu
seterusnya. Pendaratan Jepang di Guadalcanal terjadi dalam bulan Juli, tanpa
diketahui Sekutu. Ketika pesawat pengintai Amerika Serikat melihat Jepang
memulai membikin lapangan udara di pulau itu, kagetlah para laksamana Amerika
Serikat. Sehingga Amerika Serikat berusaha mengagalkan rencana Jepang itu.
Pada
tanggal 19 Februari 1942 Jepang menjatuhkan bom di atas kota Darwin. Dampak
dari penegboman ini, Australia mengalami kerugian besar 8 kapal ditengelamkan,
23 pesawat terbang rusak, dan 243 mati. Penduduk Australia mulai mereka
membangun tempat perlindungan dengan menggali
tanah, menghuni gedung sekolah, dan menempati tempat-tempat umum
lainnya.Pada Bulan Juni tentara Jepang menjatuhkan bom di kota Sydney dan New
Castle.Tentara Australia yang kembali dari peperangan di Eropa kemudian
bergabung dengan tentara dari Amerika Serikat dan Meningkatkan pusat kota untuk
mengatur strategi perang[4].
Inggris
sebagai negara induk Australia saat itu sedang mempartahankan Afrika Utara dan
tidak dapat memberi perlindungan terhadap Australia dengan mengirimkan bantuan
tentara. Australia memandang Amerika Serikat mampu membantu Australia untuk
mempertahankan tanah airnya, karena Amerika Serikat memiliki kepentingan di
wilayah Pasifik. Maka Australia mulai condong ke Amerika Serikat. Kerjasama
antara Australia dan Amerika Serikat merupakan kerja sama yang menguntungkan. Akhir
tahun 1943 Amerika Serikat mengirimkan angkatan laut dan udara untuk melawan
Jepang. Tentara Australia dan Amerika Serikat akhirnya dapat memukul mundur
tentara Jepang.
Usaha
Australia dalam mengahadapi invasi Jepang:
1. Mendirikan
benteng pertahanan Australia
Pulau Irian mepunyai arti
penting bagi Australia, Sebab letak dari Pulau Irian sangat strategis bagi
pertahanan Australia. Pulau Irian merupakan batu loncatan ke Australia oleh
karena itu Australia mempertahankan wilayah ini dengan gigih.
2. Kerjasama
Australia denga Amerika Serikat
Pada bulan April pemerintah
dari negara Amerika Serikat, Inggris, Belanda dan New Zealand dalam suatu
pertemuan menghasilkan tiga pokok, yaitu:
a. Menjadikan
Australia sebagai basis dari tindakan Offensive melawan Jepang.
b. Meyelidiki
agresi Jepang dibagian barat daya daerah Pasifik.
c. Untuk
menyiapkan tindakan offensive melawan Jepang.
Seluruh pasukan Australia yang berada di
Australia akan di kirim Ke Pulau Irian. Pasukan Australia juga sudah dikirim ke
Timur Tengah untuk membantu Inggris. Australia harus pandai mengatur kekuatanya
yang berupa kapal, pasukan, senjata serta perbekalan karena telah terkuras
dalam membantu inggris di timur tengah.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Australia adalah negara bekas jajahan dari
Inggris sehingga dalam perkembangannya Australia selalu mendapat pengawasan
dari Inggris. Australia Terlibat dengan Perang Dunia II di karenakan Australia
mendukung Inggris dalam hal melakukan peperangan dengan Jerman. Tetapi dalam
masa Perang Dunia II Australia lebih condong ke Amerika Serikat, itu di
karenakan Australia tidak mendapatkan bantuan dari Inggris, karena Inggris pada
saat itu sedang mempertahankan Afrika Utara, Sehingga Australia berusaha
meminta bantuan Amerika serikat untuk menghadapi invasi tentara Jepang.
DAPTAR PUSTAKA
·
Drs.J.Siboro.1989.Sejarah Australia.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
·
P.K. Ojong.2008.Perang Pasifik.Jakarta: Buku Kompas.
·
George,Margaret.1980.Australia dan Revolusi Indonesia.Jakarta: PT. Pantja Simpati.
·
Godecchot, Jaques.1989.Revolusi Di Dunia Barat (1770-1799).Jogjakarta: Gajah Mada
University Press.
Komentar
Posting Komentar