PERANG KEMERDEKAAN VIETNAM

PERANG KEMERDEKAAN VIETNAM Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Asia Tenggara Dosen Pengampu: Sri Mulyati, M.pd. Disusun Oleh: KELOMPOK 1 1. Didin Harianto (09406244001) 2. Farah Ken Cintawati (09406244002) 3. Arawinda (09406244003) 4. Restu Fajar Prakosa (09406244049) JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 KATA PENGANTAR Assalamualikum wr.wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Tulisan ini disusun oleh tim penulis selain sebagai tindak lanjut melaksanakan tugas mata kuliah Sejarah Asia Tenggara juga sebagai pembantu kita dalam memahami materi yang akan kami uraikan yaitu Perang Kemerdekaan Vietnam. Dalam penyusunan tugas ini, kami menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat. Wassalamualaikum wr.wb. Yogyakarta,19 Desember 2009 Penyusun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gerakan kemerdekaan Vietnam adalah manifestasi dari sikap anti asing yang berda di Vietnam. Politik yang di jalankan perancis adalah politik yang tidak memberikan kesempatan kepada bangsa Vietnam untuk menuju kea rah Self Government. Sehingga mengakibatkan perlawanan dimana-mana, tetapi perlawanan itu masih tidak ada kekompakan. Hal tersebut di karenakan taktik dan politik divide and rule dari perancis yang yang membagi Vietnam menjadi beberapa bagian. Di Vietnam, dalam perjuangannya melawan Prancis secara garis besar terdapat dua kelompok yang yang masing-masing bersatu yaitu kelompok nasionalis dan kaum komunis. Tetapi dalam perkembangannya gerakan komunis berhasil memegang posisi kunci dalam memimpin rakyat untuk berjuang melawan Prancis. Dalam taktik dan praktek perjuangannya untuk mencapai tujauan akhir, kaum komunis berpegang pada doktrin Lenin dan ajaran Marxis. B. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sejarah kemerdekaan Vietnam. 2. Untuk memenuhi tugas Sejarah Asia Tenggara yang berjudul Perang Kemerdekaan Vietnam yang telah di berikan kepada kami. C. UMUSAN MASLAH 1. Apa yang melatar belakangi kemerdekaan Vietnam? 2. Apa yang menyebabkan Vietnam bisa merdeka? D. MANFAAT Adapun manfaat yang kami peroleh dari penyusunan makalah ini adalah : 1. Mengetahui sejarah kemerdekaan Vietnam. 2. Mengetahui proses jalanya Kemerdekaan Vietnam. BAB II PEMBAHASAN A. LATAR BELAKANG KEMERDEKAAN VIETNAM Kemerdekaan Vietnam adalah merupakan manifestasi dari sikap anti dominasi asing yang sudah ada sejak jaman dahulu di Vietnam. Kemudian sikap semacam ini di peruncing dengan politik colonial Prancis yang kaku dan tak kenal akan keadilan. Prancis menjalankan politik asimilasi di Vietnam dengan tidak memberi kesempatan kepada bangsa Vietnam untuk menuju ke arah Self govement. Sikap kaku dan intolerant dari Prancis ini telah mempertajam sikap anti pati rakyat, sehingga mengakibatkan perlawanan timbul dimana-mana. Tetapi sayang perlawanan rakyat tidak bisa kompak. Hal ini di akibatkan dari taktik dan politik divide and rule Prancis yang sudah memecah belah wilayah Vietnam menjadi tiga bagian. Dalam perjuangannya melawan Prancis di Vietnam ada dua kelompok yaitu kelompok nasionalis dan kaum komunis. Tetapi dalam perkembangannya komunislah yang berhasil memegang posisi kunci dalam pimpinan untuk berjuang melawan kaum penjajah di Vietnam. Perjuangan dan pertentangan itu baru berakhir setelah terciptanya masyarakat tanpa klas atau satu masyarakat proletariat. Hal ini sesuai dengan tujuan jangka pendek dari komunisme, yakni pembentukan proletariat menjadi satu klas dengan mrenggulingkan kekuasaan borjuis. Di dalam taktik dan praktek perjuangan mencapai tujuan akhir, kaum komunis banyak berpegang pada doktrin dan ajaran Marxis. Komunis harus di tempuh dengan mengadakan revolusi yang di sertai kekuatan fisik. Beberapa prinsip dan garis besar ajaran komunis seperti di jelaskan di atas, tentunya akan di ambil dan di ketahui oleh setiap pimpinan gerakan komunis sebagai kendali di dalam mengatur perjuangan rakyat. Tidak terkecuali Ho Chi Minh sebagai pemimpin gerakan komunis di Vietnam. Gerakan komunis Vietnam yang memimpin perjuangan kemerdekaan Vietnam teryata tidak bisa di lepaskan dari konintem. Sebab dalam konintem inilah segala kegiatan dan jaring-jaring gerakan komunis seluruh dunia diatur. Selanjutnya pada tanggal 3 Februari 1930, setelah kelompok-kelompok komunis di satukan oleh Ho Chi Minh, berdirilah Partai Komunis Vietnam, yang oleh umum dikenal dengan partai komunis Indochina. Sehingga ini membawa gerakanmereka selangkah maju yang membawa kea rah tingkat yang konsolidatif, hingga pemasangan Clandestino Cells, yang merayap seluruh Vietnam dapat di laksanakan leih intensif dan ekstensif. Suwaktu terjadi pergantian kekuasaan dari Prancis kepada Jepang di Indocina pada bulan 1941, Sebagai hasil pertemuan pada 19 Mei 1941 terbentuklah suatu wadah perjuangan bersama sebagai Liga Kemerdekaan Vietnam yang di beri nama Viet Minh.adapun tujuannya adalah ingin melenyapkan dominasi Prancis dan kekuasaan Jepang di Vietnam. B. KEMERDEKAAN VIETNAM Bulan Agustus 1945, Jepang kalah dari sekutu. Sehingga kedudukan sebagai penguasa di Vietnam menjadi rebutan. Sebaliknya Viet Minh semakin kuat. Dengan mempropagandakan sebagai gerakan nasionalis pengaruh Viet Minh terhadap rakyat semakin luas. Pada tanggal 25 Agustus 1945 raja ciptaan Jepang terpaksa menyerahkan kekuasaannya kepada Ho Chi Minh. Pada tanggal 2 September 1945 di Hanoi, Ho Chi Minh secara umum mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam. Ketika para komunis di Vietnam Selatan Viet Minh mengikutsertakan pemerintahan kolonial Perancis pada perang gerilya, bermula tepat setelah deklarasi kemerdekaan tersebut, Ho Chi Minh, pada posisinya sebagai pemimpin pergerakkan kemerdekaan di Vietnam Utara, memutuskan untuk bernegosiasi dengan Perancis. Alasannya adalah : pada waktu itu lebih dari 180.000 pasukan nasionalis Cina di Vietnam Utara; Viet Minh di Vietnam Utara merasa secara simultan liberalisasi mereka untuk melawan kekuatan dari kolonial Perancis dan pasukan Cina. Pada tahun 1946, setelah Perancis membangun kembali pemerintahan kolonial mereka di Vietnam, para nasionalis Cina setuju diberlakukannya kembali pasukan Cina dari Vietnam. Hal ini telah terjadi, Viet Minh menambah serangan mereka terhadap kekuatan kolonial Perancis dan memasangnya juga di bagian Selatan dan Utara Vietnam. Ketika Perancis berhasil dalam menahan kota dibawah kekuasaan mereka, peraturan di daerah pedalaman makin bertambah karena Viet Minh. 20 November 1953, kekuatan kolonial Perancis menempatkan sebanyak 16.000 pasukannya di Bien Phu, yaitu sebuah lembah pegunungan di sepanjang perbatasan Vietnam Utara dan Laos Utara. Dari Dien Bien Phu, Perancis bermaksud untuk mengawasi daerah perbatasan di antara kedua negara. Hal ini dianggap perlu karena Viet Minh melakukan pergerakan komunis dilengkapi dengan persenjataan di Laos, Pathet Lao. Militer Perancis percaya bahwa Lembah Dien Bien Phu yang memiliki panjang 19 kilometer dan lebar 13 kilometer, aman dari serangan Viet Minh. Namun pada minggu-minggu dan bulan-bulan berikutnya, pasukan Vietnam dibawah pimpinan Jenderal Giap, menyiapkan penyerangan ke Dien Bien Phu. Dengan bantuan lebih dari 200.000 orang kuli pengangkut barang, Viet Minh mengatur pengangkutan artileri berat ke gunung-gunung yang mengelilingi lembah Dien Bien Phu. Pada bulan Maret 1954, Viet Minh memulai penyerangan mereka terhadap pasukan Perancis di Dien Bien Phu. Pada tanggal 7 Mei 1954, mereka berhasil menaklukan pusat komando Perancis. 9.500 anggota pasukan kolonial Perancis ditangkap. Ini merupakan kekalahan paling buruk dalam sejarah pasukan kolonial Perancis. Lebih dari 20.000 orang Viet Minh dan lebih dari 3.000 orang Perancis terbunuh dalam pertempuran di Dien Bien Phu. Perang antara Viet Minh dengan Perancis yang berlangsung selama sembilan tahun, telah menelan korban jiwa yang sangat besar. Lebih dari satu juta warga sipil, 200.000 hingga 300.000 orang Viet Minh dan lebih dari 95.000 anggota pasukan kolonial Perancis telah kehilangan nyawanya.Pada tanggal 20 Juli 1954 di Jenewa, negosiator Viet Minh dan Perancis setuju membagi Vietnam menjadi dua negara bagian : komunis Vietnam Utara dan kapitalis Vietnam Selatan. Pada tahun 1959-1963, setelah gerilya komunis Vietnam Selatan dapat menjatuhkan pemerintahan Diem, pemerintahan komunis Vietnam Utara mengendalikan jalannya konfrontasi militer. Lebih dari 40.000 gerilya Vietnam Utara masuk ke wilayah selatan, dan memberikan persenjataan dan amunisi kepada komunis Vietnam Selatan, yang dibawa melalui jalan-jalan kecil Ho Chi Minh di wilayah Laos dan Kamboja. Pada tahun 1961, presiden AS yang baru dipilih, Kennedy, mengirimkan 100 penasihat militernya yang pertama bersama dengan satu unit khusus dengan 400 tentara ke Vietnam. Pada tahun berikutnya, AS menambah jumlah pasukannya di Vietnam menjadi 11.000 tentara. Pada tanggal 2 Agustus 1964, dua kapal pesiar Amerika di tembaki oleh kapal-kapal patroli Vietnam Utara di Teluk Tonkin. Amerika bersikeras bahwa kapal-kapal pesiar itu berada di perairan internasional. Dan menjadikan peristiwa itu sebagai alasan untuk membom Vietnam Utara untuk pertama kalinya. Hanya saja pada tahun 1971, diketahui bahwa dua kapal perang Amerika telah melanggar daerah perairan Vietnam Utara. Pada bulan Maret 1965, pesawat tempur AS memulai Operation Rolling Thunder, pemboman besar-besaran terhadap Vietnam Utara. Sekitar tiga setengah tahun kemudian, bom-bom dijatuhkan di sekitar Vietnam Utara yang jumlahnya dua kali lebih banyak dari jumlah bom yang dijatuhkan pada Perang Dunia II. Untuk mengurangi pembangunan industri dan penduduk negara, Vietnam Utara memberlakukan desentralisasi total ekonomi dan evakuasi sejumlah orang dari kota-kota. Puncak Perang Vietnam pada tahun 1968, yaitu saat AS mengirimkan hampir setengah juta tentaranya ke Vietnam. Pasukan Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Filipina dan Thailand semuanya berjumlah 90.000 orang. Dan saat itu tentara Vietnam Selatan berjumlah 1,5 juta orang. Front Pembebasan Nasional di bawah kepemimpinan komunis, yang diberi nama Vietkong oleh AS, memiliki kekuatan 400.000 pasukan. Pada tanggal 1 Februari 1968, kekuatan Tentara Pembebasan Nasional memulai serangan Tet ke 105 kota-kota di Vietnam Selatan. Walaupun Vietkong berhasil dipukul mundur dan mengalami kekalahan (kecuali di Hu), serangan Tet ini merupakan saat yang menentukan dalam Perang Vietnam. Serangan Tet mengakibatkan perubahan sikap AS. Setelah serangan Tet, pemerintahan AS tidak tertarik lagi ingin memenangkan perang. Tapi mereka hanya tidak ingin kehilangan reputasinya sebagai kekuatan militer terhebat. Melalui operasi militer AS, angkatan udara AS melakukan pengeboman ke wilayah Vietnam Utara, dan berakhir pada Oktober 1968. AS mulai menarik kembali pasukan-pasukannya dari Vietnam.Tahun 1969 di Paris, AS, Vietnam Selatan, Vietnam Utara dan Vietkong melakukan negosiasi untuk menarik seluruh pasukan AS dari Vietnam. Pada tahun 1972, sebelum negosiasi Paris membawa hasil, AS telah mengurangi pasukannya sebesar 100.000 orang dari Vietnam. Tanggal 30 Maret 1972, terjadi serangan komunis, tapi bukan oleh Vietkong melainkan oleh pasukan Vietnam Utara yang melewati garis demarkasi (17 derajat garis lintang utara) melanggar wilayah Vietnam Selatan. Pengeboman yang dilakukan secara terus-menerus oleh pesawat tempur AS, telah menyebabkan mundurnya pasukan Vietnam Utara.Pada tanggal 27 Januari 1973, persetujuan gencatan senjata ditandatangani di Paris dan mulai diberlakukan sejak hari itu. Pada bulan Maret 1973, pasukan terakhir Amerika, meninggalkan Vietnam. Dua tahun kemudian, Vietnam Utara dan kekuatan komunis Selatan memulai serangan dengan maksud untuk menguasai negara Vietnam Selatan. Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 30 April 1975, pasukan Vietnam Utara menduduki Saigon dan mengakibatkan berakhirnya perang yang telah berlangsung selama tiga puluh tahun. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kemerdekaan Vietnam adalah hasil dari manifestasi dari sikap anti dominasi asing di Vietnam yang sudah ada sejak zaman dahulu. Vietnam adalah jajahan bangsa Prancis dan Jepang. Kelompok yang paling berperan dalam memperuangkan kemerdekaan Vietnam adalah kelompok nasionalis dan kaum komunis. Vietnam merdeka setelah Jepang menderita kekalahan dari tentara sekutu. Sehingga menyebabkan Viet Minh semakin kuat dan semakin luas pengaruhnya terhadap rakyat. Dengan semakin luas nan kuatnya pengaruh Viet Minh, sehingga memaksa raja ciptaan Jepang harus menyerahkan kekuasaannya kepada Ho Chi Minh. Sehingga pada tanggal 2 September 1945 di Hanoi, Ho Chi Minh secara umum mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam. Setelah berhasil mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam. Teryata Prancis kembali lagi ke Vietnam sehingga menimbulkan peperanggan yang panjang. Sehingga mengakibatkan, pada tanggal 20 Juli 1954 di Jenewa, negosiator Viet Minh dan Perancis setuju membagi Vietnam menjadi dua negara bagian : komunis Vietnam Utara dan kapitalis Vietnam Selatan. DAPTAR PUSTAKA Suparma,J.1998.Sejarah Asia Tenggara. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. D.G.E. Hall.1998.Sejarah Asia Tenggara. Surabaya : Usaha Nasional. Sudharmono.1989. Sejarah Asia Tenggara Modern.Yogyakarta : Pusat antar Universitas Stidi Sosial Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Khoo,Gilbert.1976.Sejarah Asia Tenggara Sejak Tahun 1500.Kuala Lumpur : Fajar Bakti SDN. BHD.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naturalisme, Idealisme, Realisme, Pragmatisme, Eksistensialisme

HISTORIOAGRAFI EROPA PADA ABAD PERTENGAHAN

PERANAN SYEH JANGKUNG DALAM MENYEBARKAN AGAMA ISLAM DI DAERAH PATI